Minggu, 14 April 2013

Hacker Demokan Cara Membajak Pesawat Dengan Ponsel Android


Seorang hacker sekaligus konsultan keamanan menampilkan demo membajak pesawat menggunakan ponsel Android di ajang Hack in The Box Conference yang dilaksanakan di Amsterdam, Belanda. Demo pembajakan pesawat tersebut menggunakan sebuah aplikasi sederhana di Android.


Dilansir dari SidomiNews, Hugo Teso adalah seorang hacker dari Jerman yang telah bekerja di bidang teknologi informasi selama sebelas tahun terakhir dan pernah dilatih menjadi seorang pilot komersial selama lebih dari satu tahun. Hugo Teso menggabungkan dua ilmu yang berbeda tersebut untuk mencari kelemahan sistem keamanan pesawat.

Dengan bekal pengetahuan yang matang dari dua bidang tersebut, Hugo Teso membangun sebuah exploit framework yang bernama SIMON dan sebuah aplikasi Android dengan nama PlaneSploit untuk melakukan serangan pembajakan pada Flight Management Systems yang memungkinkan untuk mengambil alih kontrol pesawat dengan menciptakan sebuah pesawat virtual.

Salah satu dari dua teknologi yang dapat disalahgunakan adalah Automatic Dependent Surveillance Broadcast (ADS-B), yang mengirimkan informasi tentang setiap pesawat (identifikasi, posisi saat ini, ketinggian, dan sebagainya) melalui pemancar on-board untuk pengendali lalu lintas udara, dan memungkinkan pesawat dilengkapi dengan teknologi untuk menerima informasi penerbangan, lalu lintas dan cuaca sekitar pesawat lain yang saat ini di udara di sekitar mereka.

Selain ADS-B, teknologi lain yang dimanfaatkan untuk hal ini adalah Aircraft Communications Addressing and Reporting System (ACARS), yang digunakan untuk bertukar pesan antara pesawat dan pengendali lalu lintas udara melalui radio atau satelit, serta untuk secara otomatis memberikan informasi tentang setiap fase penerbangan.

Hugo Teso mengembangkan Android SIMON untuk mengontrol pesawat dari jarak jauh melalui antarmuka berupa aplikasi Android, PlaneSploit. Aplikasi PlaneSploit melacak pesawat menggunakan Flightradar24 untuk mendeteksi pesawat yang berada dalam jankauan.

Seperti yang dilansir dari Net-security.org (10/04/2013), saat ini banyak pesawat yang belum cukup modern untuk menghadapi serangan pembajakan tersebut, dan untuk mencegah pembajakan, pilot harus mendeteksi bahwa komputer pesawat tidak sedang dibajak. Mendeteksi hal ini sungguh tak mudah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar