Jumat, 05 Juli 2013

Suriname Negara di Benua Amerika yang Bisa Bahasa Jawa



Pada akhir abad ke-19, pemerintah Belanda yang menguasai Suriname di Amerika Selatan memerlukan kuli-kuli untuk dipekerjakan di perkebunan-perkebunan. Sebelumnya, pekerjaan ini dilakukan oleh para abdi atau budak Negro dari Afrika. Namun, setelah perbudakan dihapuskan pada pertengahan abad ke-19, orang-orang Negro, yang disebut sebagai orang Kreol Suriname, meninggalkan perkebunan dan berduyun-duyun ke kota-kota di Suriname. Untuk mengganti para kuli perkebunan, orang Belanda meminta pertolongan Inggris. Suriname kemudian menjadi jajahan Britania Raya. Sekali waktu, pernah didatangkan orang Tionghoa. Orang Inggris kemudian mendatangkan sejumlah kuli kontrak dari Raj Britania (kini India). Pada akhirnya, orang Belanda takut akan orang Inggris dan tak mau lagi bergantung kepada mereka.
Barulah pemerintah Belanda mencoba mengganti atau menambah orang-orang India, disebut orang Hindustan Suriname, dengan orang-orang dari Hindia-Belanda (kini Indonesia); yakni orang Jawa. Orang-orang Jawa ini kebanyakan diambil dengan sistem razia dan dipaksa dikapalkan ke Suriname. Namun pada akhirnya diberi kontrak yang harus diteken, meskipun sebenarnya mereka kebanyakan adalah petani dan buruh kasar yang tuna aksara.
Pada gilirannya, program 'transmigrasi' dari Hindia-Belanda ke Suriname ini termasuk sukses. Antara tahun 1890–1939, terdapat lebih dari 33.000 jiwa orang Jawa yang dibawa ke Suriname. Jika Perang Dunia II tidak meletus, tentulah akan lebih banyak suku Jawa yang dibawa ke sana.
[sunting]Latar belakang orang Jawa di Suriname
Tak semua penduduk Hindia-Belanda yang dibawa ke Suriname itu etnis Jawa. Selain orang Jawa juga terdapat suku Sunda, Madura, dll. Namun karena mayoritas kuli kontrak itu adalah etnis Jawa, suku-suku selain Jawa berasimilasi sebagai orang Jawa.
Dilihat dari asalnya, kurang lebih 70% orang Jawa berasal dari Jawa Tengah, 20% dari Jawa Timur dan 10% dari Jawa Barat. Kurang lebih 90% termasuk etnis Jawa; 5% Sunda; 2,5% Madura dan 2,5% suku lain, termasuk juga orang-orang dari Batavia (kini Jakarta)
Di antara suku Jawa tersebut, mayoritas berasal dari Karesidenan Kedu (Kabupaten Magelang dan sekitarnya). Itulah sebabnya, bahasa Jawa yang dituturkan di Suriname mirip dengan bahasa Jawa Kedu. Bahasa selain Jawa seperti Sunda, Madura sudah tak dituturkan lagi, dan tak memberi pengaruh apapun terhadap bahasa Jawa yang dituturkan di Suriname. Walaupun demikian, terdapat pula beberapa kata Melayu, dan kata-kata tersebut memang sudah ada dalam bahasa Jawa masa itu sebelum dibawa ke Suriname.

" Kisah Pria Miskin yang Membuat Replika Taj Mahal "



Bukti cinta bukan sekedar orang yang memiliki banyak uang

Bulandshahr - Taj Mahal di Agra, India, adalah monumen cinta paling terkenal di dunia. Hal itu mengilhami seorang pria miskin untuk membuat replika Taj Mahal karena cintanya pada sang istri. Uangnya habis untuk monumen tersebut.

Pria India itu bernama Faizul Hasan Kadari (77). Dia adalah seorang pensiunan tukang pos yang tinggal berdua dengan istrinya, Tajammuli Begum. Saat istrinya meninggal pada 2011 lalu, hati Faizul hancur.

Pasangan itu tak punya anak. Saat sekarat, istrinya berkata kepada Faizul kalau mereka akan terlupakan begitu saja. Tapi Faizul berjanji untuk membuat monumen atas nama istrinya, berharap dunia akan ingat pada mereka.

"Hari itu saya berjanji padanya, akan membuatkan monumen atas namanya sehingga dunia akan mengingat kami selamanya," kata Faizul, seperti dilansir dari Mail Online, Jumat (5/7/2013).

Pria itu kemudian menggunakan seluruh tabungannya untuk membuat replika Taj Mahal. Tanah dan perhiasan istrinya pun dijual. Dia mempekerjakan kuli bangunan setempat untuk membuat replika tersebut.

Sekarang, replika Taj Mahal berukuran 15x15 meter berdiri di halaman rumahnya. Tak ada pahatan dan ornamen, namun bentuknya benar-benar mirip Taj Mahal yang asli, lengkap dengan menara. Faizul menghabiskan 900.000 Rupee (Rp 148 juta) agar monumen itu dibangun sempurna.

Monumen cinta itu menyedot seluruh uang Faizul. Saat tabungannya habis, Faizul menggunakan uang pensiunnya. Namun dia percaya kalau cinta melebihi harta, seperti Raja Shah Jahan yang membuatkan Taj Mahal untuk istrinya. Semua itu dilakukannya demi janji dan rasa cinta kepada sang istri.

"Satu-satunya yang saya pikirkan sekarang, adalah menyelesaikannya sebelum saya meninggal," tuturnya.

Replika Taj Mahal yang belum selesai ini kini menjadi perhatian masyarakat di India, setelah diliput sejumlah media di India bahkan media luar negeri. Orang-orang pun berwisata ke kampung Faizul di Bulandshahr untuk melihat replika itu, sekaligus mengagumi kisah Faizul yang rela jatuh miskin demi membuktikan cintanya.

Kiper Indonesia yang Pernah Menahan Tendangan Pinalti Pele




Ronny Pasla kiper Indonesia (PSSI) legendaris kelahiran Medan, 15 April 1947. Dia berkiprah sebagai kiper tim nasional Indonesia tahun 1966 sampai 1985. Peraih Piagam dan Medali Emas dari PSSI (196, Atlet Terbaik Nasional (1972) dan Penjaga Gawang Terbaik Nasional (1974), itu memulai karir sepak bolanya dari Medan.

Sebenarnya, Ronny lebih awal meminati olahraga tennis sampai sempat meraih juara pada Kejuaraan Tenis Nasional Tingkat Junior di Malang, 1967. Namun ayahnya, Felix Pasla menyarankannya ke sepakbola. Jadilah dia andalan di klub Dinamo, Medan, Bintang Utara, Medan dan PSMS Medan. Kemudian hijrah ke Persija Jakarta dan Indonesia Muda, Jakarta. Selama berkiprah di PSMS, Ronny dan rakan-rekannya meraih prestasi sebagai Juara Piala Suratin (1967) dan Juara Nasional (1967).

Kiprahnya sebagai penjaga gawang andalan Tim Nasional Indonesia (PSSI) juga meraih prestasi sebagai Juara Piala Agakhan di Bangladesh (1967), Juara Merdeka Games (1967), Peringkat III Saigon Cup (1970) dan Juara Pesta Sukan Singapura (1972).

Atas prestasinya yang gemilang sebagai kipper PSMS, Ronny berdarah Manado yang dijuluki Macan Tutul bertinggi badan 183 cm itu mendapat penghargaan sebagai Warga Utama Kota Medan (1967). Kiprahnya di sepakbola dan Timnas PSSI sebagai kiper andalan sejak 1966 hingga pensiun 1985 dalam usia 38 tahun dianugerahi Piagam dan Medali Emas dari PSSI (196, Atlet Terbaik Nasional (1972), Penjaga Gawang Terbaik Nasional (1974).

Selama karir sebagai kiper tentu banyak pengalaman Ronny yang amat berkesan. Salah satu di antaranya, tatkala Timnas Brazil yang diperkuat pesepak bola legendaris Pele, tur ke Asia termasuk Indonesia pada 1972. Dalam laga Timnas Indonesia dan Brazil itu Ronny berhasil menahan eksekusi penalti Pele, kendati Indonesia akhirnya kalah 1-2.

Setelah pensiun dari dunia sepak bola pada usia 40 tahun di Indonesia Muda (IM), Jakarta, Ronny lebih banyak menggumuli olahraga tennis lapangan sebagai pelatih. Bahkan dia memiliki sekolah tenis lapangan bernama Velodrom Tennis School di Jakarta.

Stasiun TV Inggris Akan Siarkan Azan Untuk yang Pertama Kali



Channel 4 akan menjadi stasiun TV mainstream pertama yang akan menyiarkan azan Subuh di Inggris. Langkah ini dilakukan demi memfasilitasi kelompok minoritas Muslim selama Ramadan, namun tidak semua orang puas dengan keputusan ini.

Diberitakan DailyMail, Selasa 2 Juli 2013, azan Subuh akan mulai ditayangkan selama 30 hari di Channel 4 minggu depan, tanggal 9 Juli, hari pertama Ramadan di Inggris. Kepala pemrograman stasiun TV ini, Ralph Lee mengatakan ini untuk memudahkan 2,8 juta Muslim Inggris untuk beribadah di bulan Ramadan.

Stasiun TV ini hanya akan menayangkan azan Subuh sekitar pukul 3 pagi. Lee mengatakan, hal ini telah dikonsultasikan sebelumnya oleh para ulama di Inggris. Muadzin adalah Hassen Rasool, musisi Muslim yang terkenal akan keindahan suaranya dalam melantunkan ayat Al-Quran.

Selain untuk panggilan shalat, kata Lee, panggilan azan diharapkan bisa mengubah prasangka atas Islam, apalagi setelah pembunuhan tentara di Woolwich oleh seorang radikal beberapa waktu lalu.

"Panggilan untuk shalat ini untuk menyerukan Muslim melakukan ibadah di saat-saat hening, diharapkan juga, hal ini membuat para penonton lainnya duduk mendengarkan dan menyadari adanya saat-saat seperti ini (shalat Subuh)," kata Lee.

Langkah ini menuai kritik dari kelompok-kelompok sayap kanan di Inggris, salah satunya adalah British First, yang mengklaim sebagai gerakan politik patriot Inggris. Dalam akun Twitternya mereka menyerukan boikot dan mengatakan, "Bersiaplah untuk program TV yang mendukung Islam selama selama sebulan di Channel 4."

Namun Lee bergeming. Dia mengatakan, azan ini adalah bentuk dukungan Channel 4 pada kelompok agama minoritas di Inggris.

"Tidak heran Channel 4 akan dikritik karena berfokus pada agama minoritas, tapi itulah yang kami lakukan, yaitu memberikan ruang alternatif dan suara bagi mereka yang kurang terwakili," kata Lee.

Sebelumnya, Daily Mail memperkirakan bahwa Islam akan segera menjadi agama dominan di masa depan Inggris.

"Diperkirakan dalam waktu hanya 20 tahun, akan ada lebih banyak Muslim aktif di negara ini ketimbang mereka yang datang ke gereja. Ini pemikiran yang bahkan tidak terbayangkan setengah abad lalu," tulis Daily Mail.